Friday, May 23, 2008

Ibu INDONESIA BISA!

Ibu INDONESIA BISA!
22 Mei 2008

Mengutip slogan 100 tahun kebangkitan nasional : INDONESIA BISA!
Membuat saya menerawang ke masalah2 klasik yang sering muncul jadi kendala pemberian ASI.
"Asiku kurang ya?"
"Asiku sedikit ya?"
"Kayaknya nggak mampu sampe 6 bulan nih asi eksklusif, apalagi 2 tahun!"
"Asi aja sih nggak cukup, perlu tambahan susu lain"
"Bayiku haus melulu, kualitas asinya gak bagus kali ya?"
And on and on and on...

Belakangan ini saya digembleng seminar & pelatihan & acara & talkshow motivasi oleh suami saya. Jadi saya cukup terjangkiti demam 'semangat' dan menyikapi hidup lebih dinamis.
Bila kita rangkum semua materi2 motivasi sebenarnya cukup simple untuk diintisarikan : percaya diri!
Tapi saking simplenya, kadang kita lupa oleh hiruk pikuk hal2 sepele yang jadi besar lainnya...trust me, ini sering terjadi pada saya :-)
Dan ujungnya? Percaya diri kita menurun, mengempis, bahkan hilang begitu saja. Kalah dengan gonjang ganjing yang nggak juntrung!

Hukum tarik menarik yang dibahas di buku the secret cukup 'membangunkan' saya. Hukum ini adalah hukum alam, tidak memilih & tidak memandang sesuatu sebagai sesuatu yang baik atau sesuatu yang buruk. Ia hanya menerima pikiran Anda dan memantulkannya kembali kepada Anda sebagai pengalaman hidup Anda. Hukum ini sekedar memberikan kepada anda hal-hal yang anda pikirkan. Hukum ini tidak memperhitungkan "jangan" atau "tidak" atau "bukan" atau semua kata2 penolakan lain.
Cobalah untuk membaca ini :
Jangan pikirkan,
jangan membayangkan,
Jangan sedikitpun terlintas di benak anda,
Jangan isi pikiran anda,
Sama sekali jangan pikirkan :
Gajah!

Saya yakin, anda pasti membayangkan gajah tokh?! :-)

Karena itu hindari pikiran negatif, hindari kalimat negatif. Karena itu hanya membuat anda justru bertindak negatif atau malah mendatangkan energi negatif kepada anda.

Jadi bila sedikit saja terlintas,
"Aduuh...cukup nggak ya asi saya?"
Cepat buang pikiran itu!
Segera hipnotis diri anda dengan berkata dalam hati :
"Saya cinta anak saya, saya BISA memberikan asi kepadanya. Asi saya PASTI cukup untuknya."
Terus ulang2 kalimat itu (bila perlu ganti kata 'anak saya' dengan nama anak anda) karena REPETISI adalah kunci kesuksesan selanjutnya.

Jangan berharap orang lain dapat merubah anda. Jangan berharap keadaan akan berubah sesuai keinginan anda. Karena kita tidak dapat mengendalikan keadaan dan orang lain. Tapi kita BISA mengendalikan diri kita sendiri.

Bila lingkungan anda penuh dengan konsumen susu lain selain ASI, coba untuk mencari lingkungan yang positif hanya ASI. Faktor lingkungan sangat berpengaruh kepada diri kita. Akan sulit untuk merubah persepsi orang lain, bila kita hanya sendiri. Lebih baik kita mencari dukungan lain untuk memperkuat komitmen kita. Bukankah seikat sapu lidi lebih kuat dari sebatang lidi? Seikat sapu lidi bisa menyapu kotoran dan sulit untuk dipatahkan, tetapi tidak demikian halnya dengan sebatang lidi yang dapat dengan mudah dipatahkan.

Percaya diri adalah modal utama ibu untuk menyusui. Kinerja payudara dalam memproduksi ASI begitu luar biasa...Subhanallah!
Walau sudah dijabarkan begitu rupa melalui penelitian2 scientific, tetap ada banyak hal yang tidak dapat dijelaskan melalui logika.
Karena itu kita sebagai manusia biasa, sebagai ibu, yang sudah dikodratkan dan dipercaya untuk mengandung selama 9 bulan, seharusnyalah tunduk dengan kodrat selanjutnya : menyusui bayi kita.
Jangan sampai kita mempertanyakan logika atas kemampuan kita untuk menyusui atau kelayakan kualitas air susu kita.
Percayalah atas apa yang telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Ikhlaskan semua problematika hidup. Tuhan tidak akan memberi cobaan kepada kita bila kita tidak mampu melewatinya.
Jangan korbankan hak anak untuk menyusu karena kita stres dan air susu mampet tidak keluar.
Bukan anak yang harus menjadi pihak yang kalah dan dijejali susu lain.
Adalah tugas dan tanggungjawab ibu untuk menyelesaikan masalahnya dan membuang stresnya supaya air susunya keluar lagi.

Saya yakin,
Ibu INDONESIA BISA!
Regards,
iRa, ibunya aMMaR

http://ammarpipi.blogspot.com

http://izox.blogspot.com

No comments:

Post a Comment